img Leseprobe Leseprobe

Kisah Hikayat Zaid bin Tsabit Sang Penulis Wahyu & Pecinta ilmu Pengetahuan

Muhammad Xenohikari

EPUB
ca. 0,91
Amazon iTunes Thalia.de Weltbild.de Hugendubel Bücher.de ebook.de kobo Osiander Google Books Barnes&Noble bol.com Legimi yourbook.shop Kulturkaufhaus
* Affiliatelinks/Werbelinks
Hinweis: Affiliatelinks/Werbelinks
Links auf reinlesen.de sind sogenannte Affiliate-Links. Wenn du auf so einen Affiliate-Link klickst und über diesen Link einkaufst, bekommt reinlesen.de von dem betreffenden Online-Shop oder Anbieter eine Provision. Für dich verändert sich der Preis nicht.

PublishDrive img Link Publisher

Geisteswissenschaften, Kunst, Musik / Religion/Theologie

Beschreibung

Ketika itu kaum Muslimin sedang sibuk menyiapkan angkatan perang untuk menghadapi Perang Badar. Rasulullah SAW tengah melakukan pemeriksaan terakhir terhadap tentara Muslimin yang pertama-tama dibentuk, dan segera akan diberangkatkan di medan jihad di bawah komando beliau.


Ketika Rasulullah sedang sibuk-sibuknya, tiba-tiba seorang anak laki-laki berusia kurang dari tiga belas tahun datang menghadap beliau. Anak itu kelihatan cerdas, terampil, cermat, dan teliti. Di tangannya tergenggam sebuah pedang yang panjangnya melebihi tinggi badannya.


Dia berjalan tanpa ragu-ragu dan tanpa takut melewati barisan demi barisan menuju Rasulullah SAW. Begitu berada di depan Rasulullah, dia berkata, “Saya bersedia mati untuk Engkau, wahai Rasulullah, izinkanlah saya pergi jihad bersama engkau, memerangi musuh-musuh Allah di bawah panji-panjimu.”


Rasulullah menengok anak itu dengan gembira dan takjub. Beliau menepuk-nepuk pundak anak itu tanda kasih dan simpati. Tetapi beliau menolak permintaan anak itu, karena usianya yang sangat muda. Anak itu pulang kembali membawa pedangnya, tergesek-gesek menyentuh tanah. Dia sedih dan kecewa, lantaran permintaannya untuk menyertai Rasulullah dalam peperangan pertama yang akan dihadapi beliau, ditolak.


Ternyata dari kejauhan ibu anak itu, Nuwar binti Malik, mengikuti dari belakang. Ia pun tak kalah sedihnya. Dia ingin melihat anaknya berjuang di bawah panji-panji Rasulullah. Dalam angan-angannya terbayang, alangkah bahagianya ayah anak itu sekiranya dia masih hidup, melihat anaknya dapat mendekatkan diri kepada Rasulullah SAW, dan berjihad bersamanya.


Tetapi, anak Anshar yang cerdas dan pintar ini tidak lekas putus asa. Walaupun dia ditolak Rasulullah untuk menjadi prajurit karena usianya masih sangat muda, dia berpikir mencari jalan lain yang tidak ada hubungannya dengan usia. Pikirannya yang tajam segera menemukan jalan. Jalan itu ialah di bidang ilmu dan hafalan.

Weitere Titel von diesem Autor
Weitere Titel in dieser Kategorie
Cover Secercah CAHAYA
Michael Laitman
Cover Iman Seorang Isma'il
Adan Ibn Isma'il
Cover Ringkasan Fiqih Ibadah Puasa Ramadhan Ultimate
Muhammad bin Ibrahim Altuwayjiry

Kundenbewertungen

Schlagwörter

abdul muthalib, jesus, jesus dan muhammad, penutup para nabi, humor sufi, islam religion, cinta dan kasih sayang, kakek nabi, kisah ulama saleh, agama islam, jesus and muhammad, zakat, kisah hikayat, ibunda nabi, kisah sahabat nabi, final fantasy, hell and paradise, penulis wahyu, folklore, Allah, kisah zaid bin tsabit, jesus in islam, samurai, kisah perang, kisah muslim, love destiny, kakek nabi muhammad, perdamaian, supernatural fantasy, alam gaib, kisah legenda, peace a, fairy tales, surga dan neraka, kisah orang saleh, kisah, prophet muha, myths and legends, utusan tuhan